Dua bocah ditemukan tewas tenggelam di wahana pemandian Cafless Waterpark, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi di Mataram, Rabu, membenarkan terkait tewasnya dua bocah asal Pelangan, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, di areal pemandian Cafless Waterpark tersebut.
Baca juga: Dua terduga teroris yang tewas pernah dicegah saat akan berangkat ke Suriah
"Informasi kejadiannya sekitar pukul 13.40 Wita. Yang satu ditemukan dalam kondisi tenggelam, satunya lagi sudah mengapung," kata Heri.
Kapolresta Mataram, saat menyambangi jenazah kedua bocah ketika sudah di evakuasi ke Puskesmas Gunungsari, mengatakan bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab pasti keduanya tewas.
Begitu juga informasi yang diperoleh dari pihak keluarga korban. Mereka yang juga berada di tempat kejadian perkara (TKP) mengaku tidak mengetahui penyebab kedua bocah bernama Feri (4) dan Zidan (5) itu tewas.
"Jadi korban ini datang ke sana bersama keluarganya, sama paman-pamannya, orang tuanya tidak ikut. Saat bermain (mandi di kolam renang), keluarganya sedang makan siang," ujarnya.
Untuk memastikan penyebabnya tewas, pihaknya telah menutup sementara pemandian Cafless Waterpark. Pemeriksaan saksi dan juga pengelola masuk dalam rangkaian penyidikan.
"Kami tutup untuk proses penyidikan, garis polisi sudah dipasang. Nanti juga akan ada olah TKP," ucap Heri yang juga turut menyambangi wahana pemandian Cafless Waterpark tersebut.
Menurut informasi dari pihak pengelola, wahana pemandian tersebut belum lama buka. Pada saat kejadian, pengunjung pemandian dikatakan belum begitu ramai.
"Mereka katanya baru buka Desember kemarin. Pas kejadian, pengunjungnya sekitar 20 orang, tidak begitu ramai," ucap Heri.
Lebih lanjut, jenazah kedua bocah dikatakan telah dibawa pulang oleh pihak keluarga ke Pelangan. Pihak keluarga korban, jelas Heri, menolak untuk dilakukan autopsi jenazah.
"Tapi nanti kami akan gunakan hasil visum luarnya. Nanti akan kami padukan dengan hasil olah TKP dan juga keterangan saksi serta pihak pengelola untuk mengetahui penyebabnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi di Mataram, Rabu, membenarkan terkait tewasnya dua bocah asal Pelangan, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, di areal pemandian Cafless Waterpark tersebut.
Baca juga: Dua terduga teroris yang tewas pernah dicegah saat akan berangkat ke Suriah
"Informasi kejadiannya sekitar pukul 13.40 Wita. Yang satu ditemukan dalam kondisi tenggelam, satunya lagi sudah mengapung," kata Heri.
Kapolresta Mataram, saat menyambangi jenazah kedua bocah ketika sudah di evakuasi ke Puskesmas Gunungsari, mengatakan bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab pasti keduanya tewas.
Begitu juga informasi yang diperoleh dari pihak keluarga korban. Mereka yang juga berada di tempat kejadian perkara (TKP) mengaku tidak mengetahui penyebab kedua bocah bernama Feri (4) dan Zidan (5) itu tewas.
"Jadi korban ini datang ke sana bersama keluarganya, sama paman-pamannya, orang tuanya tidak ikut. Saat bermain (mandi di kolam renang), keluarganya sedang makan siang," ujarnya.
Untuk memastikan penyebabnya tewas, pihaknya telah menutup sementara pemandian Cafless Waterpark. Pemeriksaan saksi dan juga pengelola masuk dalam rangkaian penyidikan.
"Kami tutup untuk proses penyidikan, garis polisi sudah dipasang. Nanti juga akan ada olah TKP," ucap Heri yang juga turut menyambangi wahana pemandian Cafless Waterpark tersebut.
Menurut informasi dari pihak pengelola, wahana pemandian tersebut belum lama buka. Pada saat kejadian, pengunjung pemandian dikatakan belum begitu ramai.
"Mereka katanya baru buka Desember kemarin. Pas kejadian, pengunjungnya sekitar 20 orang, tidak begitu ramai," ucap Heri.
Lebih lanjut, jenazah kedua bocah dikatakan telah dibawa pulang oleh pihak keluarga ke Pelangan. Pihak keluarga korban, jelas Heri, menolak untuk dilakukan autopsi jenazah.
"Tapi nanti kami akan gunakan hasil visum luarnya. Nanti akan kami padukan dengan hasil olah TKP dan juga keterangan saksi serta pihak pengelola untuk mengetahui penyebabnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021