Tangerang (ANTARABanten) - Pengembang Perumahan Bukit Gading Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, minimal harus menyediakan hidran untuk menampung air bersih bagi ratusan penghuni setempat yang mengalami krisis air untuk memenuhi kebutuhan minum dan  keperluan lainnya.

Bupati Tangerang, H. Ismet Iskandar dihubungi Rabu mengatakan bahwa pengembang Perumahan Bukit Gading Cisoka diharuskan menyediakan hidran menampung air karena warga setempat saat mengalami kendala air bersih.

"Jika hidran penampung tidak ada, tentu akan sulit untuk mengirim air bersih mengunakan truk untuk kebutuhan penghuni," kata Ismet Iskandar.

Pernyataan Ismet tersebut terkait ratusan kepala keluarga warga Perumahan Bukit Gading Cisoka, mengalami krisis air bersih akibat air tanah sulit diperoleh dan tidak layak untuk keperluan minum.

Akibat krisis air bersih itu, maka warga setempat meminta agar Bupati Tangerang dapat menyalurkan air melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR).

Bahkan bila bupati atau petinggi PDAM TKR tidak mampu menyalurkan air PDAM dengan membangun instalasi, minimal warga dapat membeli dengan harga murah dari pengelola PDAM mengunakan truk tangki yang telah tersedia.

Menurut dia bila pengembang tidak mengajukan permohonan pengajuan pemasangan instalasi kepada pimpinan PDAM, tentunya air bersih tidak mengalir ke perumahan tersebut.

Sebelumnya, untuk mendapatkan air bersih maka warga setempat berupaya dengan cara mengebor lebih dalam mencapai 50 hingga 70 meter, tapi air yang diperoleh kurang layak untuk dikonsumsi.

Untuk mengatasi kebutuhan air bersih demi keperluan minum dan memasak itu, maka warga terpaksa membeli  dari penjual gerobak dorong dengan harga relatif mahal.

Hampir tiap hari penduduk setempat harus mengeluarkan uang mencapai Rp12.000 hingga Rp17.000 hanya untuk membeli air bersih.

Warga sudah beberapa kali mengusulkan kepada pihak pengembang agar menyediakan hidran air bersih dan membuat sumur bor dengan kedalaman maksimal, tapi tidak juga ditanggapi.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010