Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Jakarta Selatan, Helbert P.L Goal mengatakan agak kesulitan memadamkan api dalam kebakaran di Kelurahan Menteng Atas, Setiabudi, dikarenakan akses menuju lokasi terkendala galian saluran.

""Kesulitan hanya akses dan material galian menuju titik api, untuk sumber air sih enggak ada masalah, sumbernya dekat," kata Helbert di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: 500 orang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran di APO Kali Papua

Peristiwa kebakaran itu terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Batu Raya, Gang Batu Virus RT 05/RW 07, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang terjadi Jumat dini hari pukul 00.45 WIB, sebuah rumah indekos berlantai dua dilaporkan roboh dalam peristiwa tersebut.

Sebanyak 10 unit mobil Damkar dengan 46 orang personel dikerahkan ke lokasi, upaya pemadaman berlangsung lama, api selesai dipadamkan pukul 05.53 WIB.

Damkar Kota Jakarta Selatan mencatat ada 20 rumah warga yang terdampak kebakaran tersebut.

"Sedikitnya 20 rumah yang terbakar, termasuk rumah ketua RT," kata Helbert.

Api diduga berasal dari korsleting listrik yang berawal dari bangunan yang roboh lalu menyenggol kabel listrik di area tersebut.

Menurut Benikditus Suyoto, pemilik bangunan indekos yang rubuh, di lokasi tersebut ada proyek pengerjaan perbaikan saluran. Penggalian saluran tersebut posisinya terlalu mepet ke rumah warga sehingga pondasi rumah kostnya tergerus.

"Jam 17.00 rumah kost udah mulai miring," kata Benikditus.

Lalu, lanjut dia, pukul 19.00 WIB terdengar suara seperti tembok retak. Sekitar pukul 00.40 WIB, kost tersebut ambruk dan material bangunan menimpa kabel listrik hingga menimbulkan percikan api.

Api menyambar dengan mudah barang yang mudah terbakar lalu membesar dan membakar sekitar 20 rumah warga.

"Untungnya tidak ada korban jiwa, delapan penghuni kost selamat," kata Benikditus.

Berdasarkan data Damkar Jakarta Selatan, 20 rumah yang terbakar memiliki luas area sekitar 30 meter x 25 meter atau sekitar 750 meter persegi dan satu unit bangunan runtuh seluas kurang lebih 30 meter persegi.

Adapun warga yang terdampak kebakaran ada si RT 05/RW 07 sekitar 23 kepala keluarga terdiri dari  58 jiwa dan warga RT 06/RW 07 sekitar 25 kepala keluarga dengan estimasi 100 jiwa.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020