Jakarta (ANTARA NEWS) - Allianz Tower, gedung perkantoran yang dirancang hemat energi dan ramah lingkungan  di kawasan Rasuna Said Kuningan Jakarta, pada 28 Oktober 2010 menyelesaikan pekerjaan atap (Topping Off).
    Presiden Direktur Medialand International Teddy Surianto mengatakan, Jumat, pembangunan berjalan sesuai dengan jadwal yang diperkirakan selesai  pada bulan Februari 2011.
   "Kami harapkan Allianz Tower bisa mulai digunakan dan beroperasi pada Februari tahun depan, dan menjadi gedung perkantoran di Jakarta yang dirancang dengan konsep hemat energi dan ramah lingkungan” ujar Teddy.
   Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama mengemukakan komitmen Group Kompas Gramedia terhadap kondisi alam dan lingkungan yang menjadi isu penting bagi kita bersama.
    Allianz Tower dibangun mengikuti konsep ramah lingkungan dan hemat energi yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
    Konsep gedung ini diharapkan lebih bersahabat dan lebih sehat untuk dihuni sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja bagi penghuninya.
    Hendra Hartono CEO Leads Property menegaskan bahwa prospek properti akan mengalami peningkatan tahun 2011.
   Prospek yang akan berkembang untuk gedung perkantoran adalah daerah Kuningan Persada karena lahan kosong di Rasuna Said dan Mega Kuningan sudah tidak banyak lagi.
    Properti perkantoran dengan konsep sustainable and energy efficient atau mungkin yang lebih dikenal dengan green building akan lebih diminati di masa mendatang.
    Dengan konsep ini, pengembang dapat menghemat biaya operasional dalam jangka panjang, dan pada saat yang bersamaan juga berkontribusi positif bagi lingkungan.
    Mengenai konsep sustainable and energy efficient, Yosef Lim dari G Energy Global PTE mengatakan, “Konsep Energy & Sustainable development pada dasarnya dibagi atas dua hal yaitu passive design dan active design.
Passive design lebih memfokuskan pada desain gedung dari sisi Arsitektur, Passive design yang baik akan selalu mengupayakan untuk meminimalisir jumlah energi panas dari matahari yang masuk ke dalam gedung dan Active design yang lebih memfokuskan pada desain peralatan Mechanical & Electrical seperti sistem pendingin gedung, lampu dan Mechanical Ventilation Fan.
    ”Aplikasi berdasarkan active dan passive design tersebut sudah diimplementasikan di Allianz Tower, tambah Yosef.
    Desain Allianz Tower yang unik dan elegan bagaikan mahakarya ini tidak lepas dari tangan dingin Budiman Hendropurnomo dari Denton Corker Marshall Indonesia sebagai arsiteknya. Menara Allianz dirancang secara optimal untuk meminimalisir global warming dan pengaruh gedung terhadap alam.
    Gedung yang hanya memakai 30 persen lahannya ini didesain menghadap arah Utara dan Selatan untuk meminimalisir jumlah energi panas matahari yang masuk ke dalam gedung karena sinar dan panas matahari menjadi berkurang.
    Efek arah gedung ini menjadikan  penggunaan AC lebih ringan dan tenaga listrik yang digunakan menjadi hemat. Penggunaan kaca ganda atau double glass juga memungkinkan adanya udara diantara dua kaca, menjadikan  sinar matahari tidak langsung tembus ruangan dalam gedung, berpengaruh kepada peralatan pendingin gedung,  dan kipas ventilasi lebih hemat energi.
    Allianz Tower dilengkapi dengan lampu T5 basis LED, yakni lampu yang sangat hemat energi, selain penggunaan teknologi Rain Water Harvesting.
   Sebuah sistem yang memungkinkan proses daur ulang air hujan hingga 80 persen, yang digunakan menyiram tanaman, semprotan air  toilet termasuk penggunaan air untuk sistem water cooled air conditioning (pendingin ruang).
    Selain itu, 70 persen dari luas lahan Aliianz Tower disediakan untuk  tumbuhnya berbagai pohon yang berguna bagi penyerapan air .
   Pohon-pohon yang dahan dan daunnya berdiameter lebih dari dua meter ini akan membuat Allianz Tower makin sejuk karena secara otomatis menetralisir gas karbondioksida.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010