Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari mengatakan pentingnya dukungan swasta dan masyarakat agar gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) berhasil.

"Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober 2020, dijadikan sebagai momentum untuk menyerukan lebih kencang lagi praktik ini dengan mengusung #tanganbersihuntuksemua," kata Kirana dalam keterangan tertulis, Jumat.

Pandemi COVID-19 telah menjadi pengingat bahwa satu penangkal penularan virus yang paling sederhana adalah cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, kata Kirana terkait  Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang dihelat Kemenkes di Hotel Aston Sentul Bogor Jawa Barat. 

Kolaborasi dengan para mitra antara lain untuk memastikan promosi dan ketersediaan sarana cuci tangan yang berkelanjutan. 

Adapun yang bisa dilakukan sektor swasta secara rinci adalah :

- Menetapkan kebijakan dan protokol untuk kebersihan tangan dan menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun di kantor, pabrik, dan area perumahan staf mereka.
- Bekerja sama dengan pemerintah dan mitra pembangunan untuk meningkatkan akses ke CTPS di sekolah, fasilitas kesehatan, tempat umum dan komunitas serta meningkatkan operasionalisasi dan pemeliharaan fasilitas yang terpasang.
- Produsen sarana kebersihan tangan memastikan keterjangkauan melalui inovasi produk dan rantai pasokan dan bekerja dengan entitas publik untuk model penetapan harga yang dapat diakses.
- Selalu mempromosikan perubahan perilaku kebersihan di antara basis pelanggan dan berbagai jaringan.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Riskiyana Sudadi Putra mengatakan, gerakan cuci tangan ini tidak sulit kalau dilakukan bersama-sama.  

"Sudah ada 37 perusahaan yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam kegiatan promosi kesehatan, kita bisa menggandeng partner sesuai kompetensi dan aktivitas di perusahaan masing-masing," tambahnya.

Sedangkan organisasi masyarakat sipil, pemikir, pemuka masyarakat dan pemuda bisa berperan mengadvokasi, dan melaksanakan program untuk meningkatkan akses cuci tangan pakai sabun bagi semua warga, terutama yang paling rentan dan terpinggirkan.

Debora Comini, Representative UNICEF Indonesia mengatakan belajar dari situasi saat ini tidak ada satu pemerintahan atau  negara atau satu organisasi pun yang bisa mengatasi pandemi COVID-19 sendiri. 

"Sehingga kolaborasi sangat penting, UNICEF selama ini bekerja sama dengan pemerintah, organisasi nonprofit lain, dan perusahaan swasta dalam kampanye cuci tangan," katanya. 

Sementara itu, Erwin Simangungsong dari Save the Children mengingatkan perlu kolaborasi bersama untuk mengedukasi publik. Sebab selama ini masih ada pandangan yang salah tentang cuci tangan. 

"Misalnya di masyarakat masih ada yang menganggap cuci tangan untuk membersihkan tangan yang kotor sehabis makan," kata Erwin mencontohkan.

Untuk itu masyarakat perlu diingatkan bahwa mencuci tangan adalah membersihkan tangan untuk melindungi diri dan orang lain, yang harus dilakukan, termasuk sebelum makan, ketika mau menyuapi bayi, setelah BAB, dan lain-lain. 

Pada Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober 2020, Kemitraan Swasta-Pemerintah untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KSP-CTPS) mengajak semua pemangku kepentingan untuk bergabung untuk menjadikan kebersihan tangan dapat dilakukan semua orang.
 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020