Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah perlu menyediakan subsidi bagi hunian berwawasan lingkungan terutama untuk rumah murah, ditujukan bagi masyarakat berpendapatan rendah.
       
"Butuh biaya lagi kalau rumah murah diharuskan memenuhi syarat green building" kata Ketua Umum Dewan Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo di Jakarta, Selasa.
       
Kalau rumah murah tetap membutuhkan dukungan pemerintah, berbeda dengan rumah menengah atas justru masyarakat memburu hunian dengan tumbuhan rimbun, sedikit penggunaan listrik, sampah terkelola dengan baik, jelasnya.
       
Eddy mengatakan, bangunan hijau yang dimaksud bukan karena menggunakan atap atau dinding yang dapat ditanami tetapi juga karena pengolahan sampah, air minum, dan penerangan matahari tersedia dengan baik.
       
Ahli di bidang lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) , Prof Dr Ir Hadi Susilo menjelaskan, terciptanya hunian berwawasan lingkungan tidak terbatas dalam komplek rumah tetapi juga harus dalam skala kota.
       
Hadi mengatakan, konsep "green building" dapat tercipta seandainya energi yang tersedia dapat dikelola dengan optimal, serta tersedia matahari, udara, dan air.
       
Dia mengatakan, untuk membangun kawasan dengan lingkungan sesuai standar internasional, tidak membutuhkan biaya mahal apalagi saat ini sejumlah tanaman yang direkomendasi memiliki karateristik minim perawatan tetapi tetap memberi nilai tambah.
       
Sedangkan, Asisten Deputi Urusan Penyediaan Prasarana Umum, Eko D. Heripoerwanto mengatakan, pemerintah menyediakan dukungan PSU menjamin keberlangsungan lingkungan.
      
Pemerintah juga memberikan penghargaan dibidang lingkungan bagi pengembang rumah sederhana yang berwawasan lingkungan, (T.G001/B/R010/R010)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010