PSSI resmi menunda penyelenggaraan lanjutan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 di tengah pandemi COVID-19 lantaran tidak mendapatkan izin keramaian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
"Pihak Mabes Polri untuk sementara tidak memberikan izin keramaian karena kasus COVID-19 yang masih tinggi. Kami juga menyadari fakta di lapangan memang demikian. Oleh karena itu, PSSI menghormati dan memahami keputusan tersebut," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Manajemen Persib hormati keputusan PSSI yang tunda lanjutan Liga 1
Baca juga: Timnas U-16 masih butuh penyerang sayap kiri, kata Bima Sakti
PSSI, Iriawan melanjutkan, mengerti bahwa pertimbangan Polri adalah keselamatan semua pihak dan kemanusiaan.
Apalagi, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis sebelumnya telah mengeluarkan maklumat yang melarang jajarannya untuk tidak mengeluarkan izin keramaian di semua tingkatan.
Meski demikian, PSSI berharap penundaan kompetisi itu hanya berlangsung selama satu bulan.
Andai lebih, Iriawan menyebut efeknya bisa tidak baik bagi persepakbolaan nasional.
"PSSI memohon ditunda sampai bulan depan karena kalau dimulai November 2020, bisa selesai Maret 2021 sehingga ada waktu untuk persiapan Piala Dunia U-20. Misalnya dimulai Desember 2020 akan tuntas April dan di sana bulan Ramadhan. Misalnya mundur lagi, sudah sulit karena Mei 2021 ada Piala Dunia U-20," tutur purnawirawan Polri berpangkat akhir Komisaris Jenderal tersebut.
Sementara kalau berandai kompetisi sama sekali tidak bisa bergulir, Iriawan menegaskan bahwa itu dapat memotong satu generasi sepak bola nasional dan berdampak pada keikutsertaan Indonesia di kompetisi-kompetisi AFC serta FIFA.
"Meski demikian, PSSI menghormati keputusan dari pemerintah dan Polri," kata dia.
Iriawan pun meminta seluruh pemangku kepentingan sepak bola nasional mulai pemain, pelatih, ofisial, klub, suporter sampai elemen lain di ekosistem lapangan hijau untuk menerima dengan lapangan dada penundaan kompetisi tersebut.
"Saya mohon agar tetap semangat, mengikuti dan menghormati apa yang diputuskan pemerintah melalui Polri. Keputusan itu benar-benar mengedepankan alasan kemanusiaan," ujar Iriawan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengapresiasi sikap PSSI yang menunda Liga 1 dan 2 musim 2020.
Menurut Menpora, sikap tersebut tidak lepas dari kesadaran akan pentingnya keselamatan umum.
"Dan saya mohon kepada semua insan sepak bola nasional agar dapat memahami keputusan federasi. Semoga dalam satu bulan ke depan sudah ada tanda-tanda baik sehingga kompetisi dapat diputar kembali," tutur Zainudin.
Lanjutan Liga 1 musim 2020 awalnya dijadwalkan berlangsung pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021.
Liga 2 Indonesia 2020 sebelumnya direncakan bergulir pada 17 Oktober-5 Desember 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Pihak Mabes Polri untuk sementara tidak memberikan izin keramaian karena kasus COVID-19 yang masih tinggi. Kami juga menyadari fakta di lapangan memang demikian. Oleh karena itu, PSSI menghormati dan memahami keputusan tersebut," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Manajemen Persib hormati keputusan PSSI yang tunda lanjutan Liga 1
Baca juga: Timnas U-16 masih butuh penyerang sayap kiri, kata Bima Sakti
PSSI, Iriawan melanjutkan, mengerti bahwa pertimbangan Polri adalah keselamatan semua pihak dan kemanusiaan.
Apalagi, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis sebelumnya telah mengeluarkan maklumat yang melarang jajarannya untuk tidak mengeluarkan izin keramaian di semua tingkatan.
Meski demikian, PSSI berharap penundaan kompetisi itu hanya berlangsung selama satu bulan.
Andai lebih, Iriawan menyebut efeknya bisa tidak baik bagi persepakbolaan nasional.
"PSSI memohon ditunda sampai bulan depan karena kalau dimulai November 2020, bisa selesai Maret 2021 sehingga ada waktu untuk persiapan Piala Dunia U-20. Misalnya dimulai Desember 2020 akan tuntas April dan di sana bulan Ramadhan. Misalnya mundur lagi, sudah sulit karena Mei 2021 ada Piala Dunia U-20," tutur purnawirawan Polri berpangkat akhir Komisaris Jenderal tersebut.
Sementara kalau berandai kompetisi sama sekali tidak bisa bergulir, Iriawan menegaskan bahwa itu dapat memotong satu generasi sepak bola nasional dan berdampak pada keikutsertaan Indonesia di kompetisi-kompetisi AFC serta FIFA.
"Meski demikian, PSSI menghormati keputusan dari pemerintah dan Polri," kata dia.
Iriawan pun meminta seluruh pemangku kepentingan sepak bola nasional mulai pemain, pelatih, ofisial, klub, suporter sampai elemen lain di ekosistem lapangan hijau untuk menerima dengan lapangan dada penundaan kompetisi tersebut.
"Saya mohon agar tetap semangat, mengikuti dan menghormati apa yang diputuskan pemerintah melalui Polri. Keputusan itu benar-benar mengedepankan alasan kemanusiaan," ujar Iriawan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengapresiasi sikap PSSI yang menunda Liga 1 dan 2 musim 2020.
Menurut Menpora, sikap tersebut tidak lepas dari kesadaran akan pentingnya keselamatan umum.
"Dan saya mohon kepada semua insan sepak bola nasional agar dapat memahami keputusan federasi. Semoga dalam satu bulan ke depan sudah ada tanda-tanda baik sehingga kompetisi dapat diputar kembali," tutur Zainudin.
Lanjutan Liga 1 musim 2020 awalnya dijadwalkan berlangsung pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021.
Liga 2 Indonesia 2020 sebelumnya direncakan bergulir pada 17 Oktober-5 Desember 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020