Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) memutuskan untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar yang sedianya akan diselenggarakan pada Desember 2020 mengingat kemungkinan belum meredanya pandemi COVID-19.
       
Keputusan penundaan pelaksanaan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar itu diambil dalam rapat pleno virtual PBMA hari Minggu, 27 September 2020 yang diikuti oleh Pengurus Harian, Majelis Amanah, dan Badan Otonom Mathla’ul Anwar.
       
Selain soal penundaan pelaksanaan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar, rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Umum PBMA KH Ahmad Sadeli Karim itu juga membicarakan isu internal lainnya, di antaranya terkait dengan struktur organisasi, pendidikan, dan wakaf. 
       
Sebelumnya, pada rapat tersebut Ketua Majelis Amanah KH Irsyad Djuwaeli  memberikan pandangan terkait perlunya penundaan pelaksanaan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar yang sedianya akan dilaksanakan pada Desember 2020, yakni pada masa akhir dari kepengurusan PBMA periode 2015-2020.
       
“Pandemi COVID-19 masih belum menunjukkan tanda mereda. Tidak apa-apa Muktamar kita tunda, sebab bagaimanapun, ditinjau dari banyak aspek, pelaksanaan Muktamar yang mempertemukan langsung para pengurus Mathla’ul Anwar dari seluruh Indonesia adalah jauh lebih baik dibanding dengan pelaksanaan secara virtual,” katanya.
       
Menurut KH Irsjad, pengurus yang ada sekarang tetap melaksanakan tugasnya sampai pelaksanaan Muktamar mendatang yang waktunya akan ditentukan kemudian, setelah meredanya masa pandemi.
       
Ketua Majelis Amanah Mathla’ul Anwar lebih lanjut mengingatkan pentingnya segenap jajaran pengurus Mathla’ul Anwar untuk tetap mentaati khittah Ormas tersebut yang tercermin dalam sembilan prinsip atau pilar organisasi.
       
Sementara itu Ketua Umum PBMA mengemukakan, kesepakatan penundaan pelaksanaan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar akan diinformasikan kepada segenap pengurus Ormas tersebut di seluruh Indonesia.     
       
Mathla’ul Anwar itu sendiri kini sudah berusia lebih dari satu abad serta telah memiliki pengurus wilayah di 30 provinsi, 63 perguruan, dan ribuan madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia, selain juga telah memiliki perguruan tinggi, yakni Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA).
       
Ormas Islam itu didirikan di Menes Banten pada 9 Agustus 1916 oleh Kyai Tb Moh Soleh, Kyai Entol Moh Yasin, KH Mas Abdurrahaman beserta para Kyai lokal dan tokoh masyarakat lainnya asal Menes.
       
Mathlaul Anwar adalah organisasi kemasyarakatan yang independen, bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah, dan sosial yang berasaskan Islam, berpedoman Ahlussunnah wal-jama’ah dan berfalsafahkan Pancasila.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020