Dalam memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasi Limpo mengajak para gubernur dan kepala daerah untuk berkonsolidasi bersama dalam memajukan pertanian yang modern.

Adapun Peringatan Hari Tani Nasional ini dilatarbelakangi penetapan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang mengatur tentang dasar-dasar dan ketentuan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan sumber daya agraria nasional di Indonesia.

Baca juga: Menteri ESDM Arifin Tasrif sebut hilirisasi kunci optimalkan hasil tambang

Menurut Mentan, kemajuan sebuah daerah, kabupaten, provinsi bahkan nasional sangat ditentukan oleh akselerasi pertanian yang mampu dioptimalkan.

"Saat ini negara negara maju di dunia sudah mulai kembali bertani. Apalagi kita yang memang negara agraris, negara pertanian sehingga sektor ini menjadi bagian penting," kata Mentan dalam sambutannya memperingati Hari Tani Nasional di Kantor Pusat Kementan Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan bahwa pertanian Indonesia bisa menyumbang hasil kinerja yang lebih dari capaian yang sudah ada selama ini. Pertanian menjadi pilar utama negara untuk membangun ekonomi yang baik.

Pihaknya pun terus mendorong agar petani muda atau milenial meyakini bahwa pertanian itu menjanjikan kehidupan. Pertanian kini sudah bertransformasi dengan berbagai teknologi, inovasi, dan mekanisasi yang akan terus ditingkatkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Saat ini, kata dia, sektor pertanian mampu tumbuh positif dari lima sektor penyumbang ekonomi nasional lainnya. Di saat ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 5,3 persen, pertanian menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan 2,19 persen (year on year).

Berdasarkan data BPS pada Agustus 2020, Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebesar 100,65 atau 0,56 persen (m to m).

Kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Agustus 2020 sebesar 100,84 atau naik 0,31 persen (m to m). Baik NTP maupun NTUP pada Januari-Agustus secara keseluruhan terus membaik, yaitu berada di angka 101,21.

"Kinerja tersebut membuktikan, pada masa pandemi COVID-19 petani menjadi pahlawan yang menjaga perekonomian nasional," kata dia.

Ia berharap agar di masa pandemi COVID-19, seluruh pemangku kepentingan di Indonesia bisa bahu membahu dalam memberikan energi untuk sektor pertanian, memberikan dukungan kepada para petani dan terus meningkatkan produktivitas hasil pertanian baik dari dukungan dari kepala daerah, sektor pembiayaan perbankan hingga industri hulu-hilir.

Dalam acara tersebut Kementan juga turut melakukan nota kesepahaman dengan Bukalapak dalam rangka pemanfaatan aplikasi Toko Tani daring dan pengembangan pasar konstratani.

Selain itu Kementan juga melakukan program pemberdayaan 500.000 petani dan perempuan petani Indonesia melalui kerja sama dengan PT Bayer Indonesia dan Mercy Corps Indonesia.

"Kami mendorong para start up berada di garis depan atau bisa kita tempatkan di Kostratani untuk mempertemukan antara produsen pertanian dan pembeli hasil pertanian sehingga bisa mempersingkat distribusi hasil pertanian," tutup Mentan.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020