Perusahaan pengembang properti, PT Bhakti Agung Propertindo Tbk memanfaatkan program restrukturisasi utang agar lebih mampu bertahan ditengah wabah COVID-19.

"Ditengah wabah yang belum berakhir kita harus menjaga arus kas tetap stabil untuk mendukung aktivitas usaha," kata Corporate Secretary PT Bhakti Agung Propertindo Tbk Agri Rahadiyan dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Restrukturisasi, jelas Agri, ditujukan agar keuangan perusahaan tetap sehat. Untuk itu telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian restrukturisasi utang dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk.

"Kami memperoleh penangguhan pembayaran bunga sebesar 65 persen. Lalu, mendapat penundaan pembayaran pokok utang dan perpanjangan jangka waktu kredit," ujarnya.

Di tengah pandemi COVID-19, kata dia, Bhakti Agung menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan yang dianjurkan pemerintah. Contohnya, dalam aktivitas marketing offline seperti open table dan open house, perseroan menerapkan standar protokol kesehatan. 

"Protokol kesehatan kami terapkan sangat ketat di proyek yang ada saat ini, termasuk di lini pemasaran," katanya.

Dalam menopang pemasaran dan penjualan, lanjut dia, pihaknya memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital. Langkah itu ditempuh sebagai upaya ikut serta memangkas mata rantai penyebaran COVID-19 dengan menjaga jarak (physical distancing). 

"Dengan menggunakan teknologi digital seperti Google Ads, SEO, GDN, Facebook, Instagram, Webminar, email blast, dan beberapa marketplace yang telah dilakukan perseroan, kami mendapatkan calon konsumen lebih dari 300 orang per bulan," kata Agri Rahadiyan.

Saat ini, Bhakti Agung mengembangkan proyek Green Cleosa Apartment and Condotel di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, yang mencakup dua menara, yakni tahap pertama, Tower Berosa dan STIKES.  Lalu, tahap kedua, Tower Arcleo dan kondominium hotel (kondotel). "Total kapasitas di tahap pertama mencapai 600-an unit," jelas Agri Rahadiyan.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020