Tahun ini Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke-75 tahun, PSI Kota Tangerang Selatan turut merayakannya seperti tahun sebelumnya.
Yang unik pada perayaan tahun ini, upacara bendera diadakan secara virtual, mengingat masih ada wabah Covid-19.
Upacara yang diikuti oleh pengurus DPD PSI Kota Tangerang Selatan ini dihadiri oleh para pengurus DPC, Ranting dan para kader dengan inspektur upacara Ketua DPW PSI Banten, Azmi Abu Bakar.
Usai mengikuti kegiatan upacara online, para pengurus dan kader menghadiri sarasehan online hari Kemerdekaan dengan judul "Golput dI Pilkada Tangsel Tinggi, Peluang atau Hambatan?”. Dengan pembicara Azmi Abubakar (Ketua DPW PSI Banten) dan Andi Saiful Haq (Direktur Instrans) dengan moderator Kokok Dirgantoro (Jubir PSI).
Sarasehan dibuka oleh Andreas Arie, Ketua DPD PSI Kota Tangerang Selatan untuk mendiskusikan peran partai politik, khususnya PSI dalam pendidikan demokrasi agar pemilu semakin berkualitas dengan mengurangi potensi adanya golput, khususnya pada Pilkada Kota Tangerang Selatan.
Saiful, yang banyak menjabarkan tentang bagaimana sejarah adanya golput mengatakan bahwa uniknya pada Pemilu 2019 di Tangerang Selatan terjadi penurunan jumlah Golput, dan salah satunya diinisiasi oleh PSI. Dimana banyak para pendukung dan kadernya justru adalah orang-orang yang dulunya tidak percaya dengan politik menjadi pemilih yang potensial.
Azmi menyatakan bahwa pada Pilkada 2020 ini, kandidat di Tangsel bukan merupakan kader tulen di tingkat lokal, ini dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap para kandidat dan memperbesar kembali jumlah pemilih yang golput.
Sarasehan ini banyak memancing diskusi dan pertanyaan dari para kader PSI mengenai pilkada, baik bagaimana peran parpol dalam memberikan calon kepala daerah terbaik, membuka peluang diskusi dengan para kandidat sehingga pemilih golput dapat dikurangi dan memberikan dukungan kepada kandidat terbaik. Dan tentu saja pertanyaan mengenai kemana arah dukungan PSI akan berlabuh, mengingat PSI berhasil menggerakkan swing voter pada Pemilu 2019 kemarin, tentu saja ini adalah jumlah potensial pemilih yang besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Yang unik pada perayaan tahun ini, upacara bendera diadakan secara virtual, mengingat masih ada wabah Covid-19.
Upacara yang diikuti oleh pengurus DPD PSI Kota Tangerang Selatan ini dihadiri oleh para pengurus DPC, Ranting dan para kader dengan inspektur upacara Ketua DPW PSI Banten, Azmi Abu Bakar.
Usai mengikuti kegiatan upacara online, para pengurus dan kader menghadiri sarasehan online hari Kemerdekaan dengan judul "Golput dI Pilkada Tangsel Tinggi, Peluang atau Hambatan?”. Dengan pembicara Azmi Abubakar (Ketua DPW PSI Banten) dan Andi Saiful Haq (Direktur Instrans) dengan moderator Kokok Dirgantoro (Jubir PSI).
Sarasehan dibuka oleh Andreas Arie, Ketua DPD PSI Kota Tangerang Selatan untuk mendiskusikan peran partai politik, khususnya PSI dalam pendidikan demokrasi agar pemilu semakin berkualitas dengan mengurangi potensi adanya golput, khususnya pada Pilkada Kota Tangerang Selatan.
Saiful, yang banyak menjabarkan tentang bagaimana sejarah adanya golput mengatakan bahwa uniknya pada Pemilu 2019 di Tangerang Selatan terjadi penurunan jumlah Golput, dan salah satunya diinisiasi oleh PSI. Dimana banyak para pendukung dan kadernya justru adalah orang-orang yang dulunya tidak percaya dengan politik menjadi pemilih yang potensial.
Azmi menyatakan bahwa pada Pilkada 2020 ini, kandidat di Tangsel bukan merupakan kader tulen di tingkat lokal, ini dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap para kandidat dan memperbesar kembali jumlah pemilih yang golput.
Sarasehan ini banyak memancing diskusi dan pertanyaan dari para kader PSI mengenai pilkada, baik bagaimana peran parpol dalam memberikan calon kepala daerah terbaik, membuka peluang diskusi dengan para kandidat sehingga pemilih golput dapat dikurangi dan memberikan dukungan kepada kandidat terbaik. Dan tentu saja pertanyaan mengenai kemana arah dukungan PSI akan berlabuh, mengingat PSI berhasil menggerakkan swing voter pada Pemilu 2019 kemarin, tentu saja ini adalah jumlah potensial pemilih yang besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020