Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance, Mas Achmad Daniri mengatakan banyak perusahaan yang beroperasi di Indonesia telah mengadopsi standar ISO 26000 untuk program corporate social responsibility (CSR).

"Capaian ISO 26000 itu kemudian dipakai untuk memberikan peringkat penghargaan CSR yang dilaksanakan beberapa waktu lalu," kata Daniri dalam keterangan tertulis, Selasa

Daniri mengatakan terdapat tiga kriteria dalam penghargaan Top CSR Awards yakni Pertama, tingkat adopsi CSR perusahaan terhadap ISO 26000 Social Responsibility; Kedua, Keselarasan Program CSR Strategi Bisnis perusahaan, dan Ketiga, Bagaimana prinsip-prinsip GCG melandasi pelaksanaan program-program CSR perusahaan. 

Kegiatan TOP CSR Awards diselenggarakan oleh majalah Top Business, yang diterbitkan oleh PT Madani Solusi Internasional (atau MSI group), dan bekerjasama serta didukung oleh beberapa asosiasi CSR, Bisnis dan GCG, seperti KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance), Lembaga Kajian Nawacita (LKN), serta perusahaan konsultan CSR dan Bisnis seperti MB Consulting (Mitra Bhadra Consulting), SKB (Solusi Kinerja Bisnis), ISVI (Indonesia Shared Value Institute), Yayasan Pakem (Pengembangan Keuangan Mikro), SDP (Sinergi Daya Prima), Dwika Consulting, dan lain sebagainya.

Relaunching LSD (Leader-Forum for Sustainable Development)

LSD adalah Forum komunikasi dan kerjasama tingkat tinggi bagi para leader/ pimpinan (direksi/ komisaris/ sekretaris perusahaan/ pimpinan unit CSR/ pimpinan organisasi & instansi pemerintahan), agar dapat menjalankan tanggung jawab sosial yang efektif dan berkualitas, untuk mendorong peningkatan daya saing bisnis dan perekonomian nasional, menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Tujuan dibentuk LSD ini, diantaranya: adalah (1). Mendorong adopsi CSR berbasis ISO 26000 sebagai inisiatif strategik perusahaan yang harus terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan. (2) Mendorong kerjasama CSR dan penyelerasan CSR-CSR Indonesia dengan Program Pemerintah..

Sinergi dan Kolaborasi CSR

TOP CSR Awards 2020, diberikan kepada perusahaan-perusahaan  yang memiliki CSR terbaik diantaranya adalah Kideco Jaya Agung, Geo Dipa Energi, Pengerukan Indonesia (Rukindo), Rekayasa Industri, PLN, Kereta Api Indonesia, Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Pelabuhan Indonesia IV, Borneo Indobara, Pelabuhan Indonesia I, dan Pupuk Indonesia. 

Selain itu, Bank BRI, Hutama Karya, Mowilex Indonesia, Perkebunan Nusantara III, Softex Indonesia, Pupuk Sriwidjaja Palembang, Petrokimia Gresik, Asmin Bara Bronang, MNC Group,  dan Air Nav Indonesia, juga mendapat penghargaan terbaik dalam TOP CSR Awards 2020 ini. 

Serta, beberapa perusahaan multinasional, listed company, BUMN, BUMD, dan Swasta Nasional yang mendapat apresiasi dan penghargaan TOP CSR Awards 2020.

Ketua penyenggara TOP CSR Awards 2020, Moh Lutfi Handayani, yang juga Pemimpin Redaksi majalah Top Business menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 120 perusahaan finalis (dari 200 perusahaan), dan meningkat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 72 finalis (dari 150 perusahaan). 

Lutfi menegaskan bahwa kegiatan tahunan TOP CSR Awards ini, tidak hanya sekedar ajang pemberian penghargaan tertinggi kepada perusahaan yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/ PKBL/ Community Development yang efektif dan berkualitas saja. 

Namun juga sebagai sarana pembelajaran bersama bagi para peserta, untuk meningkatkan kualitas program CSR dalam mendukung bisning yang berkelanjutan. 

Dalam wawancara penjurian, dewan juri memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada para peserta, untuk peningkatan kualitas CSR perusahaan ke depan.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK), Muhadjir Effendi mengatakan pentingnya peran perusahaan melalui program CSRnya, untuk bersinergi dengan pemerintah, guna mengatasi permasalahan bersama, terutama terkait dengan permasalahan ekonomi dan sosial akibat dari pandemi COVID-19.

Sedangkan A. Halim Iskandar - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, & Transmigrasi RI, juga menyampaikan perlunya kolaborasi CSR antar perusahaan, untuk mempercepat pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan RI, Alue Dohong juga mendorong agar CSR-CSR perusahaan dapat ditingkatkan efektivitas pelaksanaannya untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui pembinaan ekonomi dan sosial masyarakat di sekitar hutan.  

Ada beberapa temuan penting selama proses penilaian dan penjurian TOP CSR 2020, diantaranya adalah:
1.    Secara umum, sudah semakin banyak CSR perusahaan di Indonesia, yang sudah berupaya menyelaraskan dengan strategi bisnisnya.
2.    Sebagian perusahaan, mulai menjalankan CSR dengan pendekatan Corporate Shared Value (CSV).   
3.    Masih seperti tahun sebelumnya, dari hasil pengisian aplikasi SR Index, sektor tambang, energi, dan perbankan, memiliki SR Index tertinggi, dibanding sektor lainnya. 
4.    Dari aspek tata kelola CSR, mulai ada peningkatan. Namun, belum banyak perusahaan yang sudah melakukan due diligence terkait perumusan dampak yang ditimbulkan perusahaan dan pemetaan tanggung jawab sosialnya. 
5.    Sebagian perusahaan, mulai menyadari dan meng-klaim bahwa perusahaan telah memenuhi sebagian tanggung jawab sosialnya, yang dilakukan oleh divisi lain diluar unit CSR, terkait 7 core subject dalam ISO 26000 SR.
6.    Sebagian perusahaan sudah melakukan perencanaan CSR dengan baik. Kebanyakan perusahaan sudah melakukan pengukuran indikator output (jumlah), tetapi belum banyak yang mengukur indikator dampaknya ke masyarakat. 
7.    Indikator manfaat untuk internal perusahaan juga banyak yang belum diukur, karena banyak perusahaan yang belum memiliki KPI dan indikator dampak ke internal perusahaan.
8.    Perusahaan, masih perlu mengenali peluang dan tantangan lingkungan sosial, ekonomi di lingkungan bisnis perusahaan, kemudian diselaraskan dengan strategi bisnis untuk membangun keunggulan perusahaan.

Sejumlah anggota Dewan Juri Top CSR 2020, memberikan sejumlah rekomendasi tentang praktik CSR saat masa new normal. 

Anggota Dewan Juri Top CSR 2020 yang lain, Thendri Supriatno, merekomendasikan agar perusahaan menyesuaikan inisiatif CSR saat masa new normal.

Sementara anggota Dewan Juri Top CSR 2020 lainnya,  Nurdizal M. Rachman,  menjelaskan bahwa suatu perusahaan perlu memertimbangkan dampak COVID-19 pada masyarakat dan aktivitas bisnis. 

"Dengan demikian, CSR akan berperan mengurangi dampak negatif COVID-19 ke masyarakat dan perusahaan itu sendiri," kata Nurdizal.

Adapun Mas Achmad Daniri, merekomendasikan agar dalam masa COVID-19 atau pun new normal, CSR harus dimulai dari 'rumah' atau internal perusahaan.

"COVID-19 telah mengubah cara berbisnis perusahaan. New normal adalah tatanan hidup manusia untuk menjalani kehidupan, pekerjaan, interaksi, dan menyesuaikan diri dengan menetapkan protokol COVID-19. Penerapan new normal adalah bagian dari menjalani kehidupan sebelum vaksin virus corona ditemukan," kata Daniri.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020