Pelatih Olympique Lyon, Rudi Garcia, menganggap menyingkirkan Juventus dari Liga Champions di Allianz Arena sebagai momen terbaik dalam kariernya sejauh ini.
"Ini merupakan momen-momen paling memuaskan dalam karier saya, dan menyingkirkan Juventus benar-benar menjadi pencapaian bagus," kata Rudi Garcia kepada Sky Sport Italia, Sabtu WIB.
Tim tamu datang dengan keunggulan 1-0 dari pertandingan 16 besar leg pertama, dan eksekusi penalti Memphis Depay pada menit ke-12 membuat Juve harus membukukan tiga gol untuk dapat lolos ke perempat final.
Misi itu gagal dipenuhi Bianconerri, yang berusaha sekuat tenaga untuk mematahkan pertahanan Lyon. Juve hanya menang 2-1 dan membuat mereka kalah produktivitas gol tandang.
Hasil itu juga membuat Lyon menjadi tim Prancis pertama yang mampu menyingkirkan Juve di fase gugur Liga Champions.
"Kami menatap malam ini dengan mengetahui betapa pentingnya hasil leg pertama, kemenangan 1-0 di kandang tanpa kemasukan gol. Kami telah lolos sebelum masuk ke lapangan, kemudian mengonversi penalti untuk unggul 1-0, namun kami tahu di mana kami berada," tambahnya.
Dari tertinggal 0-1, Juve kemudian mampu menyamakan kedudukan melalui penalti Cristiano Ronaldo dan sepakan jarak jauh bintang Portugal itu membuat Bianconerri berbalik memimpin.
"Penalti yang masuk ke gawang kami sebelum turun minum menyakitkan bagi kami, Juve tidak begitu berbahaya sebelumnya dan (gol) itu memberi kepercayaan diri kepada mereka. Cristiano Ronaldo kemudian mencetak gol level Liga Champions yang sebenarnya, namun kami tetap tenang dan itulah yang paling saya apresiasi dari tim saya. Kami tidak panik, kami tetap berusaha keras, dan semua orang berkontribusi untuk menahan bola," papar mantan pelatih AS Roma itu.
Pria Prancis itu pun membandingkan kerja keras pertahanan timnya dengan saat mereka menahan imbang PSG sebelum kemudian kalah adu penalti di final Piala Liga Prancis pada awal Agustus.
"Berat bagi Juve untuk tampil lebih baik tanpa Paulo Dybala, namun kami membuktikan bahwa kami memiliki pertahanan kuat, sebab kami juga menahan imbang PSG selama 120 menit di (final) Piala (Liga Prancis) sepekan silam," ujar Rudi Garcia.
"Saya mengenal stadion ini, saya pernah kemari bersama Roma, maka saya tahu betapa beratnya untuk menang di sini. Maka dapat dikatakan bahwa ini adalah kekalahan paling membahagiakan sepanjang karier saya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Ini merupakan momen-momen paling memuaskan dalam karier saya, dan menyingkirkan Juventus benar-benar menjadi pencapaian bagus," kata Rudi Garcia kepada Sky Sport Italia, Sabtu WIB.
Tim tamu datang dengan keunggulan 1-0 dari pertandingan 16 besar leg pertama, dan eksekusi penalti Memphis Depay pada menit ke-12 membuat Juve harus membukukan tiga gol untuk dapat lolos ke perempat final.
Misi itu gagal dipenuhi Bianconerri, yang berusaha sekuat tenaga untuk mematahkan pertahanan Lyon. Juve hanya menang 2-1 dan membuat mereka kalah produktivitas gol tandang.
Hasil itu juga membuat Lyon menjadi tim Prancis pertama yang mampu menyingkirkan Juve di fase gugur Liga Champions.
"Kami menatap malam ini dengan mengetahui betapa pentingnya hasil leg pertama, kemenangan 1-0 di kandang tanpa kemasukan gol. Kami telah lolos sebelum masuk ke lapangan, kemudian mengonversi penalti untuk unggul 1-0, namun kami tahu di mana kami berada," tambahnya.
Dari tertinggal 0-1, Juve kemudian mampu menyamakan kedudukan melalui penalti Cristiano Ronaldo dan sepakan jarak jauh bintang Portugal itu membuat Bianconerri berbalik memimpin.
"Penalti yang masuk ke gawang kami sebelum turun minum menyakitkan bagi kami, Juve tidak begitu berbahaya sebelumnya dan (gol) itu memberi kepercayaan diri kepada mereka. Cristiano Ronaldo kemudian mencetak gol level Liga Champions yang sebenarnya, namun kami tetap tenang dan itulah yang paling saya apresiasi dari tim saya. Kami tidak panik, kami tetap berusaha keras, dan semua orang berkontribusi untuk menahan bola," papar mantan pelatih AS Roma itu.
Pria Prancis itu pun membandingkan kerja keras pertahanan timnya dengan saat mereka menahan imbang PSG sebelum kemudian kalah adu penalti di final Piala Liga Prancis pada awal Agustus.
"Berat bagi Juve untuk tampil lebih baik tanpa Paulo Dybala, namun kami membuktikan bahwa kami memiliki pertahanan kuat, sebab kami juga menahan imbang PSG selama 120 menit di (final) Piala (Liga Prancis) sepekan silam," ujar Rudi Garcia.
"Saya mengenal stadion ini, saya pernah kemari bersama Roma, maka saya tahu betapa beratnya untuk menang di sini. Maka dapat dikatakan bahwa ini adalah kekalahan paling membahagiakan sepanjang karier saya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020