Anggota Komisi III DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tarmiji mendesak proses lelang mitra sewa dan pengelolaan dana parkir pada sejumlah titik secara transparan agar menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) dengan optimal
Politisi PKB ini mengatakan, uang retribusi atau pajak parkir yang masuk ke PAD untuk APBD Tangsel, harus terus dipantau dan diawasi agar tidak terjadi kebocoran.
"Memang dari rencana pendapatan parkir itu berupa sewa lahan, untuk pengelola yang nantinya membayar retribusi harus dilelang. Namun karena ada COVID-19, ada penurunan target PAD secara nominal, tapi lelang tetap harus transparan dan akuntabel," kata Tarmiji saat dikonfirmasi di Tangerang Selatan, Jumat.
Dikatakannya, perusahaan yang tidak beres dalam pembayaran pajak, atau diduga terjadi kebocoran pemasukan PAD, maka jangan diakomodir untuk ikut lelang.
"Kalau ada perusahaan yang diduga curang, itu akan merugikan daerah. Jangan sampai ada kebocoran, potensi-potensi pemasukan APBD harus dikelola dengan baik, baik Dishub yang mengelola parkir di jalan umum maupun parkir di dalam kawasan komersil berupa sewa lahan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel Purnama Wijaya mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan proses pelelangan empat belas titik lahan parkir milik Pemerintah Kota Tangsel. Menurutnya dari 14 titik yang ditawarkan hanya lima titik lokasi parkir yang laku dalam proses pelelangan itu.
"Dari empat belas titik itu baru lima yang laku. Jadi sembilan titik lokasi parkir tidak laku. Yang sembilan ini, lima lelang ulang dan empat tak ada yang menawar," kata Purnama.
Purnama menjelaskan proses lelang dilakukan dikarenakan banyaknya pihak ketiga yang mengajukan diri untuk mengelola lahan parkir dari aset Pemkot Tangsel dan pelelangan dilakukan dalam rangka menumbuhkan PAD Kota Tangsel.
"Peminatnya lebih dari satu, ratusan peminatnya. Jadi kalau tidak dilelang kan tidak fair. Kalau satu, dua orang bisa ditunjuk. Karena banyak peminatnya makanya dilelang biar adil tujuannya kan agar untuk meningkatkan PAD, agar PAD kita bisa maksimal," jelas Purnama.
Disisi lain, Purnama menyebutkan pendapatan hasil lelang lahan parkir pada tahap pertama senilai Rp14,8 miliar.
Purnama mengungkapkan nominal tersebut didapat dari lima lokasi titik yang telah laku pada proses pelelangan tahap pertama.
"Kemarin hasil lelang pertama Alhamdulillah hasilnya Rp14,8 miliar dalan masa COVID ini bisa masuk ke kas daerah Rp14,8 miliar dari lima titik yang kemarin dilelang dari gelombang pertama," jelasnya.
Adapun lima titik lahan parkir yang dimaksud berada di lokasi Ruko Bidex, Ruko Golden Boulevard, Ruko Sektor IV BSD, Ruko Tol Boulevard, dan Ruko Sektor VII BSD.
Sedangkan, terdapat dua perusahaan pemenang lelang dari lima titik lokasi parkir tersebut di antaranya, PT Mata Aer Makmurindo memenangi empat lokasi lahan parkir di Ruko Bidex, Ruko Golden Boulevard, Ruko Sektor IV BSD, dan Ruko Tol Boulevard. Sementara, satu lokasi lahan parkir yang berada di lokasi Ruko Sektor VII BSD dimenangkan PT Pengelola Investama Mandiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Politisi PKB ini mengatakan, uang retribusi atau pajak parkir yang masuk ke PAD untuk APBD Tangsel, harus terus dipantau dan diawasi agar tidak terjadi kebocoran.
"Memang dari rencana pendapatan parkir itu berupa sewa lahan, untuk pengelola yang nantinya membayar retribusi harus dilelang. Namun karena ada COVID-19, ada penurunan target PAD secara nominal, tapi lelang tetap harus transparan dan akuntabel," kata Tarmiji saat dikonfirmasi di Tangerang Selatan, Jumat.
Dikatakannya, perusahaan yang tidak beres dalam pembayaran pajak, atau diduga terjadi kebocoran pemasukan PAD, maka jangan diakomodir untuk ikut lelang.
"Kalau ada perusahaan yang diduga curang, itu akan merugikan daerah. Jangan sampai ada kebocoran, potensi-potensi pemasukan APBD harus dikelola dengan baik, baik Dishub yang mengelola parkir di jalan umum maupun parkir di dalam kawasan komersil berupa sewa lahan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel Purnama Wijaya mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan proses pelelangan empat belas titik lahan parkir milik Pemerintah Kota Tangsel. Menurutnya dari 14 titik yang ditawarkan hanya lima titik lokasi parkir yang laku dalam proses pelelangan itu.
"Dari empat belas titik itu baru lima yang laku. Jadi sembilan titik lokasi parkir tidak laku. Yang sembilan ini, lima lelang ulang dan empat tak ada yang menawar," kata Purnama.
Purnama menjelaskan proses lelang dilakukan dikarenakan banyaknya pihak ketiga yang mengajukan diri untuk mengelola lahan parkir dari aset Pemkot Tangsel dan pelelangan dilakukan dalam rangka menumbuhkan PAD Kota Tangsel.
"Peminatnya lebih dari satu, ratusan peminatnya. Jadi kalau tidak dilelang kan tidak fair. Kalau satu, dua orang bisa ditunjuk. Karena banyak peminatnya makanya dilelang biar adil tujuannya kan agar untuk meningkatkan PAD, agar PAD kita bisa maksimal," jelas Purnama.
Disisi lain, Purnama menyebutkan pendapatan hasil lelang lahan parkir pada tahap pertama senilai Rp14,8 miliar.
Purnama mengungkapkan nominal tersebut didapat dari lima lokasi titik yang telah laku pada proses pelelangan tahap pertama.
"Kemarin hasil lelang pertama Alhamdulillah hasilnya Rp14,8 miliar dalan masa COVID ini bisa masuk ke kas daerah Rp14,8 miliar dari lima titik yang kemarin dilelang dari gelombang pertama," jelasnya.
Adapun lima titik lahan parkir yang dimaksud berada di lokasi Ruko Bidex, Ruko Golden Boulevard, Ruko Sektor IV BSD, Ruko Tol Boulevard, dan Ruko Sektor VII BSD.
Sedangkan, terdapat dua perusahaan pemenang lelang dari lima titik lokasi parkir tersebut di antaranya, PT Mata Aer Makmurindo memenangi empat lokasi lahan parkir di Ruko Bidex, Ruko Golden Boulevard, Ruko Sektor IV BSD, dan Ruko Tol Boulevard. Sementara, satu lokasi lahan parkir yang berada di lokasi Ruko Sektor VII BSD dimenangkan PT Pengelola Investama Mandiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020