Gubernur Banten Wahidin Halim mengajak bupati/wali kota untuk memperkuat ketahanan pangan di provinsi itu guna mengantisipasi krisis ekonomi akibah dampak wabah COVID-19, dengan cara berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat yang terjangkau dengan meningkatkan produktivitas pertanian dan membenahi jalur distribusi perdagangan hasil pertanian.

"Dampak dari COVID-19 ini harus kita respon. Kita antisipasi," kata Gubernur Banten Wahidin Halim dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bahan Pangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19 Tahun 2020 di Pendopo Gubernur Banten di Serang, Senin.

Wahidin mengajak semua pihak untuk deklarasi meningkatkan produksi pertanian dan pemasaran sebagai gerakan bersama. Mengerahkan semua potensi yang dimiliki dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Banten.

Baca juga: Gubernur Banten Wahidin Halim perpanjang PSBB Tangerang Raya

"Ada potensi yang begitu besar di Banten ini. Bisa kita kembangkan. Orang kampung insyaAllah tidak akan terpukul karena mereka punya beras dan bahan pokok lainnya," kata Wahidin.

Ia mengatakan, para pakar dan ekonom sepakat untuk mengatisipasi krisis dengan swasembada pangan. Apalagi Provinsi Banten sebagai daerah pertanian di samping sebagai daerah industri, sehingga ketahanan pangan per kepala keluarga harus diperkuat.

"Saya cukup optimis. Semua daerah memproduksi beras. Cuma masalah di distribusi," kata dia.

Ia mengaku semenjak dilantik menjadi Gubernur Banten, menaruh perhatian menjadikan Banten menjadi daerah yang memproduksi dan mensuplai kebutuhan pangan untuk daerah lain.

"Kita akan sentuh kembali produk-produk yang dibutuhkan masyarakat. Pembenahan hulu hingga hilir, meningkafkan produksi di hulu dan pembenahan distribusi di hilir," kata Wahidin di depan para kepala daerah se-Banten dan forum kordinasi pimpinan daerah Provinsi Banten.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Pemprov Banten Agus M Tauchid mengatakan, saat ini Provinsi Banten menempati 10 besar produsen beras nasional dengan jumlah produksi mencapai 843 ribu ton. Pada Desember 2020 ditargetkan produksi beras Provinsi Banten mencapai 1.451.584 ton dari luasan lahan 447.347 hektar.

"Dengan asumsi konsumsi beras Provinsi Banten yang mencapai 1.346.271 ton, di akhir tahun diproyeksikan produksi beras Provinsi Banten surplus 105.314 ton," kata Agus.

Selain itu, kata Agus, di Provinsi Banten juga mengembangkan pangan alternatif berupa padi khusus yang menghasilkan beras merah dan beras hitam, ketela, talas-talasan, kacang-kacangan, serta bawang merah.

Baca juga: KPK minta Wahidin selesaikan aset bermasalah di Banten

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020