Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang memanfaatkan teknologi ultraviolet (UV) untuk mensterilkan alat kesehatan di masa pandemi.

Kepala UDD PMI Kota Tangerang dokter David Sidabutar di Tangerang Selasa menjelaskan, tempat serta alat di UDD PMI rutin dibersihkan secara berkala setiap hari.

Untuk tempat misalnya, PMI Kota Tangerang menyiramnya dengan air panas dan cairan disinfektan setiap empat jam sekali.

Selain menggunakan cara konvensional, PMI Kota Tangerang juga memanfaatkan teknologi UV untuk mensterilkan alat kesehatan.

Di UDD PMI Kota Tangerang, sterilisasi rutin dilakukan setiap empat jam sekali. Hal itu, kata David, dilakukan untuk menghindari efek merusak dari cairan disinfektan.

"Kita melakukan sterilisasi di massa pandemi itu cukup sering kami lakukan berulang-ulang dalam 1 hari, 24 jam. Kalau kita basahi terus dengan menggunakan disinfektan, rentan alat-alat tersebut akan mengalami kerusakan sehingga kami memilih untuk menggunakan metode lain," katanya.

Tidak hanya untuk alat kesehatan, UV juga digunakan untuk membersihkan ruangan tunggu pendonor dan ruangan donor darah. David mengatakan, UV terbukti ampuh membasmi kuman, virus serta bakteri yang menempel di ruangan. Ia menyebut, keefektifan teknologi ini bisa mencapai 99 persen.

"Dari semua sterilisasi yang ada, tidak ada metode yang bisa menjamin 100 persen. Jadi, kami kombinasi dengan cara mensterilkan ruangan dengan menggunakan disinfektan. Juga pada permukaan-permukaan yang setiap hari kami gunakan saat bekerja, misalnya meja, alat tulis dan lain sebagainya, kami tidak menggunakan UV tapi kami menggunakan desinfektan untuk melakukan sterilisasi tersebut," jelasnya.

Sterilisasi menggunakan teknologi UV rutin dilakukan PMI Kota Tangerang. Bahkan, metode ini, kata David, sudah ditetapkan sebagai standar operasional UDD-nya.

Diakui David, efektif membasmi virus, penggunaan teknologi UV juga dapat memangkas biaya sterilisasi. Bila sebelumnya pengeluaran untuk pembuatan atau pembelian disinfektan besar, kini pengeluaran itu berkurang berkat teknologi UV.

Namun, dibalik manfaatnya, David mengatakan, UV memiliki dampak negatif berupa resiko kanker kulit. Untuk itu, penggunaan teknologi ini dilakuan dengan standar yang ketat agar terhindar dari resiko tersebut.

"Kita harus berhati-hati dalam menggunakan ultraviolet ini karena kalau terlalu sering terpapar melalui kulit maka cenderung untuk mengakibatkan penyakit kanker kulit. Kami tidak mau itu terjadi dan kalau kena mata bisa mengalami kerusakan pada mata. Untuk itu kita lakukan dengan cara yang baik yang benar untuk menghilangkan resiko-resiko tadi ," jelasnya.

Sedikitnya PMI Kota Tangerang memiliki tujuh alat sterilisasi UV ini. Alat dengan beragam ukuran ini biasa dioperasikan pada malam hari seusai pelayanan selain donor darah tutup, yakni pukul 22.00.

Teknologi UV sendiri bekerja dengan cara merusak bagian tertentu pada virus, kuman, ataupun bakteri. Saat bagian itu dirusak UV, potensi penularannya pun berkurang.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020