Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan hasil tes usap (swab) terhadap warga yang meninggal dunia dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 pada Selasa (9/6), dinyatakan negatif.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syamsir di Rejang Lebong, Senin, mengatakan hasil pemeriksaan PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Bengkulu tersebut keluar beberapa hari lalu. "Untuk PDP yang meninggal pada tanggal 9 Juni 2020 lalu, hasil tes usapnya negatif," katanya.

Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap PDP yang meninggal dunia dan dikebumikan dengan prosedur penanganan COVID-19 di TPU Khusus Desa Lubuk Ubar, Kecamatan Curup Selatan tersebut, sudah diberitahukan kepada pihak keluarga korban.

Sementara itu, hasil pemeriksaan usap terhadap kasus 01, warga yang terkonfirmasi positif di daerah itu saat ini sudah dilakukan evaluasi hasil tes usap pertama dengan hasil negatif dan selanjutnya sudah dilakukan pengambilan sampel kedua untuk diperiksa di Labkesda Provinsi Bengkulu guna mengetahui perkembangannya.

Sedangkan perkembangan COVID-19 di Kabupaten Rejang Lebong, kata Syamsir, saat ini jumlah ODP dalam pemantauan empat orang dari 39 orang sebelumnya, ODP meninggal dunia satu orang.

Untuk pasien dalam pemantauan (PDP) tiga orang, satu orang meninggal dunia, satu orang menjadi terkonfirmasi positif dan satu orang lagi dalam pengawasan. Dinkes juga mencatat pelaku perjalanan atau notifikasi yang berasal dari sejumlah daerah zona merah mencapai 11.264 orang.

"Untuk sampel yang diperiksa di Labkesda Provinsi Bengkulu 74 sampel, 68 hasilnya negatif, satu sampel positif dan lima sampel lagi hasil pemeriksaannya masih dalam proses. Sedangkan untuk yang menjalani rapid test 1.528 orang dan 1.514 hasilnya nonreaktif, serta 14 orang reaktif," paparnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020