Yayasan Sahati bersama PT Indonesia Seia menyalurkan bantuan bagi warga Tangerang Raya yang terdampak wabah ini namun tidak terdaftar sebagai penerima kebutuhan bahan pokok dari pemerintah.

"Hari ini kita memulai untuk mendistribusikan 2.500 paket yang sudah disetting dan data khusus untuk masyarakat yang sangat membutuhkan," kata Pembina Yayasan Sehati, Marinus Gea damping wakilnya, Then Herry Nio saat memberikan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak di Tangerang, Selasa.

Marinus yang juga Anggota Komisi III DPR RI itu menyatakan bantuan kebutuhan bahan pokok itu disebar kepada warga di wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Dia juga menjelaskan bantuan difokuskan kepada warga yang tidak terjangkau melalui mekanisme atau birokrasi pemerintah seperti anak kos, janda miskin, buruh, dan pengemudi ojek daring.

"Karena kebanyakan pendataan yang menerima bantuan pemerintah ini masih agak simpang siur karena data KTP tidak sesuai domisili sehingga jadi persoalan sekarang ini," ujar Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu.

Di kesempatan sama, Sumadi Seng, pimpinan PT Indonesia Seia menjelaskan, bantuan paket sembako berisi beras, mi instan, gula, minyak goreng adalah yang kali kedua diberikan kepada warga.

Sebelumnya, 4.000 paket sembako sudah diberikan kepada warga di wilayah Tangerang lainnya. Yayasan Sahati memiliki tim pendata warga yang belum menerima bantuan di setiap wilayah.

Bahkan, hasil pendataan menunjukkan terdapat warga yang puasa atau tidak makan hingga dua hari karena tidak memiliki kebutuhan pokok.

"Jadi sangat prihatin, bahkan beberapa daerah ada yang diakibatkan dari kelaparan itu mereka terkena penyakit," tutur Marinus dan didampingi Abdi J Batee, Ketua Yayasan Sahati.

Selain Tangerang Raya, Yayasan ini dan Sumadi Seng bersama PT Indonesia Seia berencana menyalurkan bantuan bahan pokok kepada masyarakat terdampak COVID-19 di wilayah lain Provinsi Banten, seperti Serang, Lebak dan Pandeglang.

Marinus menambahkan masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan perhatian bantuan di wilayah Tangerang, seperti China Benteng.

Pendeta Eko dan Pendeta Stefanus yang turut hadir di kesempatan ini, menyampaikan terimakasihnya dan apresiasi terhadap dukungan PT Seia Indonesia, Sumadi Seng, dan Yayasan Sahati.

Eko menjelaskan, banyak warga yang tak terliput data penerima bantuan pemerintah, karena juga punya kendala dokumen identitas dan lainnya.

“Apa yang dilakukan Yayasan Sahati dan PT Indonesia Seia ini membantu mereka. Sudah banyak juga yang sampai makan pun kesulitan. Kami mendoakan, agar bantuan ini terus bergulir dan banyak yang tergugah hatinya melakukan yang sama,” ujar Pendeta Eko.

Sebaliknya, Abdi J Batee selaku Ketua Yayasan Sahati dan Marinus Gea selaku Ketua Pembina, menegaskan, upaya membantu warga negara adalah tugas mulia yang harus dilakukan.

Mereka yang diberikan Tuhan kelebihan dalam rezeki, harus membantu lainnya yang kekurangan. Marinus menyebutkan, kegiatan bantuan ini rutin dilakukan. “Perbuatan baik itu tidak cocok hanya sekali. Teruslah berbuat baik,” kata Marinus yang juga anggota Komisi III DPR ini

Yayasan Sahati juga sebelumnya memberangkatkan banyak bantuan ke sejumlah daerah bersama mantan menteri perdagangan Enggartiasto Lukita.

APD yang berhasil dikumpulkan yakni 1,3 juta masker bedah, 300 ribu masker KN-95, 40 ribu pelindung wajah (face shield), 60 ribu medical safety suit, dan sarung tangan medis 100 ribu set. Ada juga 175 ribu unit alat rapid test dan 30 unit ventilator.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020