Lebak (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan pelayanan dengan mempermudah proses perizinan untuk menggaet investasi sehingga mendukung percepatan pembangunan daerah.
"Kami mengutamakan pelayanan terbaik bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Lebak," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Dede Jaelani di Rangkasbitung, Jumat.
Selama ini, investasi di Kabupaten Lebak menggeliat pascapenetapan Peraturan Daerah (perda) Pelayanan Satu Atap melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) untuk menjadikan Lebak menjadi daerah investasi.
Kehadiran investasi itu sangat diperlukan karena dapat mendukung percepatan pembangunan daerah.
Selain itu juga dapat menyerap lapangan pekerjaan juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Bahkan, pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) juga akan meningkat.
Pemerintah mengoptimalkan pelayanan terhadap para investor dengan dipermudah proses perizinan usaha.
Namun, mereka para investor tersebut tetap harus memenuhi persyaratan.
Selama ini, potensi sumber daya alam (SDA) Kabupaten Lebak memiliki nilai jual untuk dilirik oleh investor.
Kekayaan SDA itu antara lain bidang pertambangan, perikanan, wisata, pertanian, perkebunan, agroindustri dan peternakan.
Selain itu juga wilayah Kabupaten Lebak sangat strategis sebagai daerah penyangga ibu kota negara, Jakarta.
Apabila investor mengembangkan usahanya di sini tentu sangat mudah akses transportasi melalui jalan angkutan darat dan laut.
"Kami minta masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban sehingga Lebak dibanjiri investasi domestik hingga mancanegara," katanya.
Sekretaris BPMP2T Kabupaten Lebak Jazuli Jaka mengatakan selama ini nilai investasi tahun 2016 melebihi target hingga terealisasi Rp1,5 triliun dari target Rp1 triliun.
Nilai investasi itu berdasarkan hasil Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penanaman Modal (LPPM) dari perusahaan bersangkutan.
Investasi tersebut berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA) dan Non-Fasilitas.
Saat ini, ujar dia, pencapaian investasi di Kabupaten Lebak tahun ke tahun meningkat, apalagi saat ini sudah beroperasinya Kereta Rel Listrik sehingga kawasan Kota Kekerabatan Maja (KKM) banyak investor developer yang membangun perumahan.
"Kami terus mengoptimalkan pelayanan juga kemudahan perizinan untuk mendatangkan para investor baik PMDN, PMA dan Non-Fasilitas," katanya menjelaskan.
Jajuli menyebutkan, saat ini Kabupaten Lebak masih merupakan daerah tertinggal sehingga perlu dana PMDN, PMA dan Non-Fasilitas guna mendorong percepatan pembangunan.
Karena itu, pencapaian nilai investasi tersebut memberikan berbagai efek seperti pengurangan pengangguran melalui penyerapan tenaga kerja.
"Kami menargetkan nilai investasi di Lebak setiap tahun meningkat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso mengatakan hingga kini nilai investasi ternak unggas mencapai Rp1 triliun melalui tiga perusahaan besar yang telah membuka usahanya di daerah itu.
Selama ini, investasi unggas dua tahun mendatang di Lebak berkembang pesat karena daerah Tangerang, Bogor, dan Bekasi menjadi daerah pemukiman.
"Kami membuka para investor unggas dengan mudah, jelas dan transparan," katanya.