Lebak (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menargetkan 55 kampung teraliri jaringan penerangan listrik melalui program listrik masuk desa (LMD) pada 2016.
"Jika tahun ini 55 perkampungan tersentuh jaringan listrik maka sisanya 400 perkampungan masih gelap gulita," kata Kepala Bidang Energi Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Lebak Omas di Lebak, Rabu.
Pemerintah daerah menargetkan pada 2020 seluruh perkampungan di Kabupaten Lebak tersentuh penerangan listrik melalui program LMD yang digulirkan Pemkab Lebak, juga melalui Program Listrik Pedesaan (Prolides) Provinsi Banten.
Namun saat ini Pemprov Banten belum mengalokasikan bantuan program Prolides.
Karena itu, pihaknya berharap Pemprov Banten mengalokasikan Prolides agar perkampungan di Lebak bisa menikmati penerangan listrik.
"Kami tahun 2015 hanya menerima bantuan dari Banten sebanyak 6.000 kepala keluarga yang teraliri jaringan penerangan listrik," katanya.
Sementara itu, 55 perkampungan yang mendapat program LMD tersebut berada di 15 kecamatan sedangkan 400 perkampungan lainnya diupayakan melalui bantuan Pemerintah Provinsi Banten.
"Kami terus melaksanakan LMD agar seluruh perkampungan di Lebak menikmati jaringan listrik," katanya.
Sementara itu, Yana (55), warga Desa Peucangpari Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak mengatakan kampungnya yang dihuni sebanyak 30 kepala keluarga hingga kini belum menerima pasokan listrik karena tidak ada jaringannya.
Padahal, beberapa kali warga mengusulkan kepada pemerintah maupun PLN setempat agar segera dipasang jaringan listrik namun hingga kini belum juga terealisasi.
"Kami lega setelah tahun ini perkampungan kami dapat dialokasikan untuk mendapatkan program LMD maupun Prolides Banten," katanya.