Serang (Antara News) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (BKPP) Provinsi Banten bertekad menyukseskan program pemerintah pusat dalam rangka swasembada pangan upaya khusus (upsus) dengan menambah produksi padi satu juta ton GKG (gabah kering giling) selama tiga tahun.
Kepala BKPP Banten Ir H Agus Tauchid S, MSi di Serang, Senin, mengatakan pihaknya bersama dengan dinas pertanian dan peternakan Banten dan instansi terkait lainnya telah bulat ingin membantu pemerintah pusat menyukseskan programnya meskipun untuk merealisasikan terbentur berbagai kendala antara lain lahan yang berkurang.
Tauchid mengatakan program Upsus yang gerakannya sudah dimulai sejak akhir tahun 2014 melalui program optimalisasi lahan, terdapat beberapa fakta yang cukup mengganggu.
Di Banten berdasarkan sensus pertanian 2013 dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi pengurangan luas lahan sawah yang signifikan. Rata-rata tidak kurang dari 237 hektare pertahun atau sebesar 0,14 persen dalam lima tahun terakhir. Bahkan untuk lahan sawah irigasi penurunannya lebih parah lagi yaitu berkurang rata-rata 1.675 hektare per tahun atau 1,54 persen dalam lima tahun terakhir.
Hal ini mengandung arti apabila terus dibiarkan, jangankan untuk menyumbang produksi swasembada beras nasional, untuk memenuhi kebutuhan sendiripun dikhawatirkan dapat mengancam ketersediaan pangan berkelanjutan di Provinsi Banten. Disinilah perlu upaya pengendalian alih fungsi lahan secara terkoordinasi dan menyeluruh serta melibatkan semua pihak terkait.
Fakta lainnya adalah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, pelaku usaha sektor pertanian juga mengalami penurunan, dimana jumlah rumah tangga usaha pertanian hasil sensus pertanian 2013, sebanyak 592,8 ribu rumah tangga, menurun dibandingkan tahun 2003 yang mencapai 898,02 ribu. Kedua fakta tersebut merupakan kendala utama dalam mewujudkan swasembada pangan di Provinsi Banten.
Menyiasati fakta yang cukup mengkhawatirkan tersebut, dinas pertanian dan peternakan provinsi Banten, telah berupaya mencari lahan-lahan produktif milik instansi lain seperti lahan milik Korem 064 Maulana Yusuf Banten.
"Kita melakukan berbagai upaya agar Banten mampu mewujudkan swasembada pangan. selain memperbaiki pengairan irigasi, juga melakukan kerja sama dengan instansi lain dalam rangka mengoptimalkan lahan seperti dengan Korem 064 Maulana Yusuf," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Iswandi ditempat terpisah.
Ia mengatakan upsus padi yang adalah program pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian mempercayakan Banten untuk bisa penambahan produksi padi 1 juta ton selama tiga tahun itu tidak mungkin mengandalkan lahan konvensional yang luasnya terbatas, sehingga perlu memanfaatkan lahan-lahan produktif lain yang selama ini belum tergarap seperti lahan milik Korem 064 Maulana Yusuf atau lahan milih kehutanan.
"Pokoknya kita melakukan upaya apa saja agar penambahan produksi padi yang ditargetkan sebesar itu dapat tercapai, apalagi pemerintah pusat telah menyediakan benih dan pupuk yang dalam penyediaannya dengan penunjukan langsung," katanya.
Pemerintah Provinsi Banten yang berkomitmen mendukung swasembada pangan akan meningkatkan produksi padi pada 2015 dari 2 juta menjadi 2,2 juta ton gabah kering giling (GKG).
Kemudian ditargetkan pada tahun 2016 sebesar 2,6 juta ton GKG, atau bertambah 380.556 ton (17,12 persen) dibandingkan sasaran tahun 2015, dan tahun 2017 mencapai 3 juta ton GKG atau naik 418.621 ton (16,08 persen).
Pada tahun 2015 Banten memperoleh anggaran Upsus peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai melalui dana refocusing sebesar Rp41,5 miliar. Sedangkan dana yang dialokasikan untuk pen