Jakarta (Antara News) - Buku berjudul "Dua Kodi Kartika" merupakan bacaan tepat bagi kalangan wirausaha yang tengah merintis karir dari awal mengisahkan perjuangan Ika Kartika seorang pengusaha busana muslim yang sukses dengan brand "KeKe".
Buku yang ditulis Rendy Saputra CEO KeKe Busana memang banyak memberikan motivasi kepada pembaca dengan memberikan kiat-kiat menangkap peluang bisnis, menjalankan praktek bisnis yang dibarengi nilai-nilai spiritual.
Rendy sebagai penulis merupakan sosok pengusaha muda sukes mengingat dalam usia 29 tahun sudah menjadi trainer porgram UMKM binaan PT Telkom, juga ikut dilibatkan dalam pemasaran Wardah Cosmetics.
Pria kelahiran Balikpapan kalimantan Timur ini memilih meninggalkan pendidikannya di Teknik Perminyakan ITB untuk kemudian menekuni bidang edukasi bisnis.
Di dalam buku tersebut Rendy menceritakan awalnya berkarir dibidang bisnis dengan mengikuti pelatihan Syamsul Arifin di Dinar Coach International kemudian dilanjutkan dengan workshop Hidup Berkah Hidup Berlimpah.
Bahkan disebutkan di dalam pelatihan yang diselenggarakan di Kaliurang Yogyakarta tersebut peserta diminta untuk bisa mendapatkan uang tanpa dibekali modal sedikitpun.
Para peserta pelatihan bahkan hanya dibekali pakaian sederhana, untuk kemudian diterjunkan di suatu tempat untuk mencari uang sendiri-sendiri, peserta ditargetkan untuk bisa mendapatkan uang Rp27.500 untuk ongkos kembali ke tempat pelatihan.
Rendy mengatakan, setelah itu peserta disuruh mempresentasikan hasil yang diperoleh, ternyata banyak cara untuk mendapatkan uang tanpa harus meminta-minta.
Pengalaman tersebut kata Rendy, samahalnya dengan perjuangan yang dilakukan pemilik KeKe Busana Muslim yang mengawali bisnisnya setelah mengalami kesulitan akibat dari krisis ekonomi tahun 1998 sehingga membuat Ika Kartika harus terjun dibidang bisnis.
Ika Kartika mengatakan, apa yang disebut di dalam buku dari pengusaha yang hanya menjual 2 kodi (40) busana muslim, serta saat ini menjadi pengusaha yang menjual 300.000 busana muslim merupakan kisah sebenarnya.
"Saya ingin berbagi dengan sahbat-sahabat bagaimana untuk menjadi pengusaha sukses yang benar-benar berjuang dari awal, tentunya harus melalui kehidupan pasang dan surut," kata Ika.
Ika mengatakan, berawal dari krisis ekonomi yang membuat dirinya harus membantu suami setelah mengalami kesulitan karena profesinya sebagai konsultan minyak tidak banyak menghasilkan karena banyak dari mitra kerjanya harus gulung tikar.
Ika menjelaskan, awal dari karirnya dimulai menitipkan produksi busana muslim kepada sejumlah agen penjualan, saat itu produk tersebut belum menggunakan merek KeKe.
"Bermodalkan sepeda motor Legenda ketika itu saya bolak balik dari tempat produksi ke tempat penjual, untuk menitipkan produk," ujar Ika.
Ika mengatakan, prinsipnya saat itu dirinya menjalankan usahanya dengan berbekal kemauan, KeKe sendiri berasal dari kata keukeuh yang berarti ngotot.
"Kami bersyukur meskipun penjualan tidak banyak tetapi terus mengalami kenaikan. Prinsip tersebut sampai saat ini kami pakai kita tidak ingin penjualan yang melonjak-lonjak naik tetapi yang penting stabil," kata Ika.
Ika menambahkan, kunci sukses dari usaha yang dijalaninya adalah selain kekuatan SDM, juga kekuatan jaringan dan kekuatan produksi.
"Sebanyak 85 sampai 95 persen tenaga kami berasal dari lokal dengan tingkat pendidikan sebagian besar SD dan SMP. Namun dengan pendidikan yang keras mereka kini mampu meningkatkan taraf kehidupannya," kata Ika.
Ika mengatakan, saat ini memang banyak pengusaha yang masuk ke bisnis busana muslim, namun hal ini ternyata tidak berpengaruh terhadap omzet KeKe, karena saat ini trend busana muslim juga tengah digandrungi.
"Banyak masyarakat yang kini gemar berbaju muslim termasuk banyak wanita yang kini berhijab, ini menjadi pasar bagi kami, tinggal bagi kami menyesuaikan dengan perkembangan mode saat ini," kata Ika yang anak-anaknya tengah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi ternama di luar negeri.
"Dua Kodi Kartika" Buku Bagi Wirausaha
Selasa, 3 Maret 2015 1:02 WIB