Serang, (Antara News) - Perwakilan Bank Indonesia Banten mengatakan hasil survei kegiatan dunia usaha triwulan I-2014 menunjukkan sektor ekonomi Banten masih mengalami ekspansi yang hampir terjadi di semua sektor, kecuali sektor pertambangan serta pengangkutan dan komunikasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan di Serang, Senin, mengatakan meskipun dua sektor itu tidak mengalami ekspansi, namun diprediksi tidak membuat kondisi ekonomi Banten pada triwulan awal 2014 mengalami kontraksi.
Berbicara pada seminar "Dampak Inflasi terhadap Daya Saing Ekonomi Provinsi Banten, Budiharto menambahkan bahwa dua sektor utama Provinsi Banten yaitu sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan masih menunjukkan ekspansi usaha.
Ia mengatakan stabilnya konsumsi serta perlambatan konsumsi Provinsi Banten pada triwulan III-2013 menghambat pertumbuhan sektor perdagangan yang akhirnya juga berpengaruh terhadap sektor angkutan.
Sementara penambahan kapasitas produksi beberapa perusahaan dan meningkatnya permintaan ekspor mampu menopang pertumbuhan industri pengolahan.
Melihat perkembangan ekonomi dunia, saat ini menunjukkan ekonomi negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang semakin menunjukkan perbaikan.
Purchasing Manager Index" Amerika Serikat semakin menunjukkan ekspansi industri manufaktur yang solid, begitupula di Eropa.
Namun demikian, kata dia, terdapat risiko perlambatan dari beberapa negara "emerging market" yang perlu diwaspadai dimana salah satunya adalah Tiongkok.
Ia mengatakan "Purchasing Manager Index" sektor manufaktur Tiongkok menunjukkan kontraksi dua bulan berturut di awal tahun 2014.
Selain itu, indikator ekspor Tiongkok menguatkan dugaan perlambatan ekonomi negara tirai bambu.
Ekspor Tiongkok pada Februari juga menurun sebesar 18 persen dengan periode yang sama tahun 2012. Penurunan tersebut berlanjut di Maret dengan tingkat kontraksi 6,6 persen.
Di tingkat nasional, pertumbuhan ekonomi di triwulan I-2014 diperkirakan masih ditopang oleh konsumsi domestik.
Beberapa indikator menunjukkan adanya peningkatan konsumsi seperti peningkatan indeks keyakinan konsumen yang kenaikan tingkat optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi.
Selain itu, ekspektasi kenaikan harga hingga pertengahan tahun 2014 diduga dapat mendorong perilaku "immediate consumption" yaitu perilaku seseorang membeli lebih cepat untuk mengantisipasi kenaikan harga di masa depan.