Lebak, (ANTARABanten) - Kawasan Baduy Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, selama ini tertutup bagi wisatawan karena sedang melakukan tradisi kawalu kedua atau "bulan karo".
"Warga luar dilarang masuk ke wilayah Baduy Dalam karena sedang menjalani ritual adat peninggalan nenek moyang itu," kata Koordinator Pemandu Wisata Baduy, Asep Kurniawan di Lebak, Jumat.
Ia mengatakan, selama tiga bulan warga Baduy Dalam menjalankan tradisi ritual kawalu dengan puasa serta berdoa meminta keselamatan bangsa dan negara yang aman, damai, dan sejahtera.
Saat ini mereka sudah melaksanakan kawalu kedua dan April sudah memasuki kawalu ketiga.
Selama perayaan kawalu, kata dia, wisatawan domistik maupun mancanegara dilarang memasuki kawasan Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik.
Mereka menjalakan tradisi kawalu penuh khusyuk dan penuh sederhana.
Warga Baduy sambil berdoa meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar negara ini diberikan rasa aman, damai, dan sejahtera.
"Kalau negara ini aman dan damai tentu masyarakat akan sejahtera," katanya.
Dia juga mengatakan, larangan tersebut juga telah dipasang peringatan di pintu gerbang Baduy di Ciboleger agar pengunjung menaati hukum adat.
Sebab, tradisi kawalu warisan nenek moyang yang harus dilaksanakan setiap tahun, dirayakan tiga kali selama tiga bulan dengan puasa seharian.
Perayaan kawalu merupakan salah satu tradisi ritual yang dipercaya oleh warga Baduy Dalam sehingga perlu menghargai dan menghormati keyakinan agama yang dianut mereka.
"Selama melaksanakan kawalu, kondisi kampung Baduy Dalam sepi karena mereka berpuasa dan banyak memilih tinggal di rumah-rumah," katanya.
Ketua Wadah Musyawarah Masyarakat Baduy (WAMMBY) Kasmin Saelan mengatakan, selama kawalu perkampungan Baduy Dalam tertutup bagi pengunjung, sekalipun itu pejabat daerah ataupun pejabat negara.
Mereka menjalankan kawalu karena peninggalan adat yang turun temurun dan harus dilaksnakan.
Setelah berakhir perayaan kawalu, kata dia, tentu pengunjung kembali diperbolehkan mendatangi kawasan Baduy Dalam.
Dia menjelaskan, setelah kawalu, satu bulan yang akan datang merayakan acara Seba dengan mendatangi bupati dan Gubernur Banten dengan membawa hasil-hasil bumi (pertanian).
"Setiap acara Seba mereka membawa hasil pertanian ladang, seperti gula merah, pisang dan petai," katanya.
Kawasan Baduy Tertutup Bagi Wisatawan
Jumat, 11 Maret 2011 18:05 WIB